Langsung ke konten utama

REUNI Kurang Ramai Tapi Asik


Tanggal 8 Juli 2017, ada teman ingin mengadakan Reuni bareng, setelah setahun dari kelulusan SMA. Diadakan di halaman depan rumah Slamet yang kebetulan menjadi panitia pada acara tersebut, Jadi aku ikutan juga tapi bukan sebagai panitia.

Acara reuniannya yang akan dijadwalkan dari jam 5 sore sampai selesai, dan kebetulan selesainya sampai lewat Isya.

Irfan juga ngumpul di rumahnya Slamet dari pagi. Karena aku sudah sering ke rumahnya jadi ikutan ngumpul juga, meskipun bukan termasuk panitia dalam acara reunian ini.

Waktu itu bareng Basir (Adek ku), karena dia ini sudah lumayan akrab sama mereka berdua, jadi mereka berdua bisa asyik ngobrol dengan Basir.

Waktu masih jam 2 siang, jadi kami ngobrol dahulu di belakang rumahnya. Tempat duduk terbuat dari bambu, dibuat agak melebar dapat didudukin bareng-bareng meskipun agak sempit-sempitan.

Rambutku lumayan gondrong, karena sudah lama ndak cukur. Jadi pamitan dulu sama mereka untuk pergi ke tukang cukur, bareng Basir. Tidak enakkan dilihat sama teman-teman yang lain, sudah lama ndak ketemu malah jadi gondrong.

Sesampai di tukang cukur, abang tukang cukurnya malah masih tidur istirahat siang. Ku panggil saja karena tulisan didepan tempat cukurnya bertuliskan BUKA.

Setelah abangnya bangun dan aku sudah siap mau cukur, ndak taunya abangnya lagi duduk sambil mer*k*k. Jadi disuruh nunggu dulu sampai abangnya selesai mer*k*k'.

Selesai cukur rambut, pulang ke rumah dan siap-siap untuk nunggu sampai jam 5 sore.

Setelah jam 5 aku berangkat diantarin Basir. Entah mengapa kurang suka bawa motor, enakkan dibonceng saja.

Tapi Basir malah ngelewatin rumahnya Slamet, tempat diadakan acara reuniannya. Dia cuman negur saja ke Slamet dan Irfan yang ada disitu. Untung mereka berdua mau saja negur balik.

Loh kok dilewatin.
"Jalan-jalan dulu, kan temenmu yang lain belum datang" katanya. Yaudah terus saja.
Setelah jauh dari tempat tujuan, baru balik dan menuju tempat tujuan.
Setelah dua kali ngelewatin dan melakukan hal yang sama. barulah dia mau berhenti dirumah Slamet.

Ku lihat Slamet dan Irfan sibuk untuk menyiapkan berbagai keperluan. mendapatkan arang untuk bakar-bakar yang membuat mereka bingung.

Aku saranin untuk bakar kayu, tapi butuh waktu cukup lama buat jadi arang. Basir saranin minta ke penjual ayam bakar, tapi tidak dikasih. Dan mereka yang sebagai panitia saranin beli, tapi bingung beli arang dimana.

Setelah Basir pergi barulah beberapa teman datang. Yaitu Bayu, Risal dan Dita, kami saling bersapa dan nanya yang kadang aneh-aneh. Dan berfoto bareng.



Mereka juga saranin beli arang saja. Mereka juga memberi tahukan dimana tempat orang yang jual arang, kebetulan juga Ika datang. Selama Slamet dan Irfan mencari arang waktu itu juga Ari datang. Affanda juga datang, meskipun terbilang cukup jauh dari tempat tinggalnya dia tetap datang.

Setelah arang didapat tinggal mencari batu sebagai tungkunya lagi. Teman-teman yang sebagai panitia dapat ide untuk menggunakan papin, yang mereka dapat entah dari mana. Tapi mereka bakal balikin papin itu.

Ndak terasa sudah mau magrib, maka dihentikan sejenak. Setelah magrib baru lanjut lagi membakar untuk memanaskan arang yang dibeli tadi, hingga arang menjadi berwarna merah nyala. Ayu dan Ela datang setelah magrib juga.

Sahriati yang dijemput Ari juga datang. Ada juga datang-datang langsung disuruh Nyiang ikan
"hehehe sorry kami ndak ada pinter nyiang ikan soalnya".
ada temanku yang cowok ngupas bawang, bukan bawang terkupas malah jarinya yang kena pisau.

Kalau aku bagian ngipasin yang dibakar, meskipun ngerjainnya gantian sih. Ndak sanggup kalau disuruh buat ngipasin terus. Tukang kipas ngipas diri sendiri karena kepanasan.

Mau pake kipas angin kabelnya ndak nyampe. Yaudah pake cara manual saja biar lebih berasa panasnya.



Mereka memilih ayam yang duluan di bakar, karena kalau ikan masih di nyiangin. Sedangkan kalau ayam sudah dari tadi siang dikerjain jadi tinggal dibakar saja. Selama proses pembakaran ayam berlangsung Anggit dan Sujat datang.

Baru selesai pembakaran pertama, ada juga nyicipin sesuai atau ndak rasanya. Tapi yang lain pada ikutan, aku ditawarin ya ikutan juga. Padahal acara makannya belum dimulai.

Saat membakar ayam dan ikan, ada menyiapkan sambel dan air minum. Ada yang ngobrol bareng berkumpul, bicarain tentang berbagai hal dan kadang aneh-aneh lagi.

Ada juga cuman ngobrol berdua saja, ada yang nyariin mereka, tapi ngobrolnya diseberang.

Disuruh nemanin untuk bawa semangka. Bersama ketua panitia sekaligus bendahara. Karena bukan aku yang megang uang sokongannya.

Untung saja penjual buah ada diseberang rumahnya Slamet, jadi ndak usah cari kemana-mana lagi tinggal nyeberang saja.

Setelah semua selesai dilakukan dan sudah siap. Waktunya acara makan-makan, didalam rumah Slamet.

Sebelum makan foto bareng, sama semua yang hadir. Yang disuruh fotoin bingung seperti apa biar dia bisa masuk jepretan kamera juga.



Kami nunjuk si Affanda, sebagai pemimpin do'a-nya. Ada saja yang ngambil duluan lauk pauknya, takut ndak kebagian kali yah. Ndak taunya potongan ayam paling besarlah yang mereka incar. Selama sesi makan ada diam-diam saja menikmati makanan dan ada ribut sampai keselek.

Kalau aku diam-diam ndak taunya sudah nambah dua kali, ambil ayam sama ikan. Sengaja sudah disiapin perutku, cuman sarapan pagi.

Setelah makan enaknya itu mer*k*k diluar (kebiasaan buruk jangan ditiru). dari pada ganggu teman-teman yang pada asik ngobrol. Teman-teman yang per*k*k ndak ada datang. Jadi nger*k*k sendirian saja diluar.

Slamet juga keluar, dia sudah menduga kalau aku lagi nger*k*k. Dia keluar karena didalam terasa panas dan pengen nyari angin

Teman-teman didalam juga sedang sibuk, membersihkan dan beres-beres diruangan rumahnya yang kami buat sedikit berantakan. Ada kebagian cuci piring dan kebagian mengantar hasil cucian ke dapur.

setelah semua beres kami ke halaman depan rumah lagi. Ngobrol didepan, ada juga yang sudah pamitan ingin pulang. Tapi Affanda tidak pulang, karena dia bermalam dirumah Slamet.

Aku ngobrol bareng bayu dan juga Falkoni, sampai yang lainnya pulang. Aku pulang numpang bareng Falkoni.

Acara Reuni ini menyenangkan, karena dapat bertemu dengan teman-teman SMA. Meskipun acaranya sederhana tapi bertemu dengan yang lainnya memang asik.

Tapi serasa kurang ramai, karena tidak semua teman dapat hadir di Reuni ini. Karena yang hadir cuman 14 orang saja. Mungkin teman-teman yang tidak dapat hadir, karena ada urusan dan kesibukan masing-masing.

Tidak ada yang berubah, pada sifat mereka selama setahun ini. Masih asik dan sedikit ngawur seperti biasa. Tapi kalau dilihat dari penampilan ada yang berubah.

Untuk teman-teman yang laki-laki dulunya kurus sudah rada berisi, yang gemuk rada kurang, ada yang dulunya berisi jadi rada gemuk. Ada juga masih sama seperti dulu.

Kalau teman-teman yang perempuan dulunya cantik, sekarang tambah cantik. Mungkin sudah pada hebat mekap.

Sedangkan kalau aku sendiri kata teman, masih begini-gini saja ndak ada yang berubah. merasa sedikit kecewa dengan diri sendiri, berarti ndak ada perkembangan. Tapi apa yang dapat ku kembangkan?.

Buat teman semua yang hadir direuni, bila ada sikap dan omongan yang kurang menyenangkan. Mohon untuk dimaafkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kostum Busana Unik Karnaval 17 Agustus Di Babulu

Kostum dan busana unik dalam Karnaval, biasa digunakan oleh setiap peserta Karnaval memang bermacam-macam. Mulai dari kostum busana keren sampai aneh sekalipun dapat dilihat dalam acara Karnaval. Bisa baca juga: Berbagai Acara Rayakan 17 Agustus Di Babulu Acara Karnaval di Babulu untuk memperingati 17 Agustus juga sangat meriah. Banyak peserta antusias untuk mengikuti Karnaval. Para peserta Karnaval menggunakan berbagai kostum busana unik. Mereka menggunakan kostum dan busana dalam Karnaval banyak mengambil berbagai tema, mulai dari tradisional sampai fantasi. Tetapi para peserta tetap akan menggunakan tema berhubungan dengan 17 Agustus tahun ini, Meskipun ada juga beberapa peserta Karnaval yang sedikit keluar dari tema 17 Agustus. Tetapi yang penting Karnaval dapat berjalan dengan lancar dan menampilkan berbagai kostum busana unik. Para peserta Karnaval menggunakan kostum busana unik, ada yang langsung ke tempat peminjaman busana, ada juga menggunakan kostum busana unik ...

10 Kostum Busana Unik Karnaval 17 Agustus

Menampilkan Kostum dan Busana unik , oleh peserta dalam memeriahkan Karnaval 17 Agustus. Berbagai kostum maupun busana unik, ditampilkan oleh warga Babulu yang mengikuti Karnaval. Mulai dari yang mewah, meriah, mencolok, sampai sederhana tetapi tetap terlihat unik. Acara Karnaval dalam rangka memperingati 17 Agustus, berlangsung sangat meriah. Terlihat banyaknya peserta yang antusias, mengikuti Karnaval dengan menggunakan kostum busana unik mereka. Entah itu kostum atau busana yang mereka buat sendiri dengan kreativitas. Ataupun menyewa kostum dan busana yang menurut mereka unik, untuk di tampilkan di sepanjang jalan raya Babulu. Warga Babulu juga sangat antusias, untuk melihat para peserta dan meramaikan Karnaval. Banyak tema yang digunakan oleh Peserta Karnaval, dalam Kostum dan Busana unik yang mereka kenakan. Mulai dari tema tradisional sampai fantasi, bahkan ada yang menggunakan tema bebas. Bebas menampilkan kreativitas dalam memilih kostum dan busana unik mereka. Beri...

Video "Lamaran Si Ma'ul" Cerita Lucu Pendek Durasi 5 Menit

Berikut cerita lucu, video Lamaran Si Ma’ul Ingin berencana melamar pekerjaan, Ma’ul membawa semua persyaratan yang dibutuhkan. Dimulai dengan mengetok pintu, entah kenapa dia mengurungkan niatnya, mungkin karena ragu. Akhirnya Ma’ul, memutuskan untuk ndak jadi mengetok pintu dan pergi. Memperhatikan sekelilingnya, ndak taunya dia berada di tempat sepi. Ma’ul pergi berjalan tanpa arah dan tujuan, sambil terus melamun. Di sepanjang perjalanan di awali dengan lompatan aneh, kaget menginjak ranting, hampir jatuh terpeleset dan menghindari orang, yang hampir menabraknya. Baru Ma’ul sadari dan kaget, ketika dia berhenti di sebuah kuburan. Ketika Ma’ul berjalan sampai di perkebunan sawit, dia langsung menyapa seseorang yang sedang membersihkan pohon kelapa sawit. Tapi, orang itu ndak mengenali Ma’ul, sebenarnya begitu juga dengan Ma’ul. Mengetahui niat dan maksud Ma’ul, pengurus kebun pun memberikan berbagai pertanyaan. Ma’ul bisa menjawab, semua pertanyaan itu dengan enteng. S...