Langsung ke konten utama

Gerak Jalan Di Babulu Memperingati Kemerdekaan Ke 72

Sabtu, 12 Agustus 2017. Cuaca di Babulu hari itu kurang mendukung sekali, karena dari pagi-pagi sudah sangat mendung dan turun hujan. Membuat orang seperti aku, lebih memilih diam di kamar untuk menghangatkan tubuh.

Meskipun begitu, Gerak jalan yang akan di adakan di desa Babulu darat akan tetap dilanjutkan. Walaupun peserta pasti dalam keadaan basah-basahan. Gerak jalan yang dilakukan setiap tahun untuk memperingati kemerdekaan Indonesia yang ke-72 tahun. Dimulai dari gunung intan dan berhenti di lapangan sepak bola Babulu.

Aku pagi itu masih di dalam kamar, sambil browsingan. Semakin lama dirasa hujan makin lebat yang turun. Meskipun hujan ndak terlalu deras tapi cukup membuat tubuh kedinginan dan membasahi desa Babulu darat. Hujan seperti ini biasanya akan berhenti setelah agak siang.

Karena suara hujan yang terdengar di genteng. Aku ndak dapat mendengarkan suara Drumband sebab waktu itu duduk depan PC pake henset.

Rumah tempat yang kutinggal berada ndak jauh dengan Jalan Raya. Tetapi bila ingin melihat para siswa-siswi Gerak jalan. Aku harus lari ke depan rumah dan singgah di warung, agar ndak kebasahan.

Lari sambil berusaha menghindar dari hujan. Setelah sampai aku melihat para siswa melakukan Gerak jalan. Meskipun hujan, mereka tetap semangat untuk melakukan Gerak jalan di Jalan Raya.

Selain aku yang menonton, banyak tetangga sekitar keluar rumah mereka, untuk menonton Gerak jalan di Babulu. Ada merekam dan memfoto para siswa yang lewat menggunakan kamera HP.

Sebetulnya waktu itu ingin memfoto mereka, tetapi HP ku rada eror. Jadi aku menyuruh adek ku, yang menggunakan HP nya untuk memfoto para siswa peserta Gerak jalan itu.

Gerak Jalan Babulu 72 Tahun Kemerdekaan

Gerak Jalan Babulu Indonesia Merdeka

Gerak Jalan Babulu Kemerdekaan Indonesia

Gerak Jalan Babulu Kemerdekaan Indonesia

Karena lumayan lama menunggu, belum-belum juga datang barisan siswa peserta Gerak jalan selanjutnya. Dari pada kedinginan di luar, aku kembali lari ke belakang dan menghangatkan diri.

Semangat ku masih kalah dengan adek-adek, siswa-siswi dari sekolahan Babulu yang melakukan Gerak jalan. Mereka menempuh jalan yang lumayan jauh, dalam keadaan basah dan kedinginan masih tetap semangat. Sedangkan aku sendiri dingin dikit udah mau kabur, menghangatkan diri di kamar.

Kalau aku merasa cukup lama di dalam, merasa ada barisan siswa Gerak jalan yang lewat. Barulah aku berlari kembali keluar, sambil menghindari hujan lagi. Untuk melihat mereka, tapi kalau menunggu lama lagi masuk ke kamar kembali.

ndak terasa waktu sudah cukup siang, tapi hujan masih saja ndak reda-reda. Adek ku baru saja pulang dari sekolah Aliah. Aku pun menyuruh dia untuk segera ganti baju, ngantarin aku untuk nyari WIFI usb yang ndak ketemu-ketemu dari kemarin.

Kami mengarah ke gunung intan menuju ke N Computer. Di jalan kami juga melihat, siswa yang sedang melakukan Gerak jalan. Di depan kami, ada mobil pikep yang membawa anak sekolah. Anak-anak itu akan mengikuti Gerak jalan juga.

Mobil ini berjalan pelan, kami ndak dapat menyelip. Sebab lawan arah kami adalah para barisan siswa Gerak jalan di Babulu. Jadi kami hanya membuntuti, melihat siswa anak-anak peserta Gerak jalan, yang ada di atas bak mobil pikep di depan kami ini.

Melihat tingkah mereka yang sangat semangat. Meskipun pakaian mereka basah kuyup terkena air hujan. Hujan bukannya membuat mereka kedinginan, tetapi mereka malah berteriak ramai menyemangati. Kami tersenyum melihat tingkah mereka.

Setelah mencari benda itu ndak juga kami dapatkan. Maka kami mutar balik kembali. Di jalan lagi-lagi kami dihambat mobil yang berhenti di tengah jalan.

Karena kami kira terjadi macet di Babulu, jadi kami berhenti di belakang mobil. Tetapi ada saja pengendara yang menyelip mobil ini, jadi kami juga menyelip mobil di depan kami ini.

Setelah kami selip ternyata mobil berhenti ini. Bukan karena macet ataupun mogok, tetapi berhenti untuk melindungi anak-anak siswa laki-laki peserta Gerak jalan. Mereka berhenti tapi ndak membubarkan barisan mereka.

Mereka berhenti karena sebagian dari anak-anak ini, kebelet buang air kecil. Aku melihat mereka yang berlari ke pinggir jalan. Untuk mencari tempat buang air kecil. Di maklumi karena mereka masih anak sekolah SD, tetapi aku ndak tau dari SD Babulu mana.

Karena hujan ndak redah-redah juga, jadi kami mampir ke rumah teman yang memang dekat di sini. Kami mampir dan bertemu dengan kakaknya. Dia ndak ada di rumah kata kakak nya dia ada di gudang.

Kami ke gudang tempat gilingan yang pas berada dibelakan rumahnya. Di sana dia sendirian sambil memainkan HP nya. Kami berdua menghampirinya, kami bertiga pun ngobrol sambil menunggu hujan redah.

Setelah hujan mulai sedikit redah. kami pun pamitan ke pada teman ku ini, untuk pulang saja ke rumah dan ndak melanjutkan pencarian. Selama di jalan kami melihat para siswa Gerak jalan di Kecamatan Babulu ini.

Gerak Jalan Lapangan Sepak Bola Babulu

Sesampai di lapangan sepak bola Babulu. Para peserta gerak Jalan akan mendapatkan penilaian akhir dari para juri. Mereka juga akan melakukan yel-yel yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Biasanya yel-yel mereka juga lakukan di perjalanan, setiap beberapa jarak tertentu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kostum Busana Unik Karnaval 17 Agustus Di Babulu

Kostum dan busana unik dalam Karnaval, biasa digunakan oleh setiap peserta Karnaval memang bermacam-macam. Mulai dari kostum busana keren sampai aneh sekalipun dapat dilihat dalam acara Karnaval. Bisa baca juga: Berbagai Acara Rayakan 17 Agustus Di Babulu Acara Karnaval di Babulu untuk memperingati 17 Agustus juga sangat meriah. Banyak peserta antusias untuk mengikuti Karnaval. Para peserta Karnaval menggunakan berbagai kostum busana unik. Mereka menggunakan kostum dan busana dalam Karnaval banyak mengambil berbagai tema, mulai dari tradisional sampai fantasi. Tetapi para peserta tetap akan menggunakan tema berhubungan dengan 17 Agustus tahun ini, Meskipun ada juga beberapa peserta Karnaval yang sedikit keluar dari tema 17 Agustus. Tetapi yang penting Karnaval dapat berjalan dengan lancar dan menampilkan berbagai kostum busana unik. Para peserta Karnaval menggunakan kostum busana unik, ada yang langsung ke tempat peminjaman busana, ada juga menggunakan kostum busana unik

10 Kostum Busana Unik Karnaval 17 Agustus

Menampilkan Kostum dan Busana unik , oleh peserta dalam memeriahkan Karnaval 17 Agustus. Berbagai kostum maupun busana unik, ditampilkan oleh warga Babulu yang mengikuti Karnaval. Mulai dari yang mewah, meriah, mencolok, sampai sederhana tetapi tetap terlihat unik. Acara Karnaval dalam rangka memperingati 17 Agustus, berlangsung sangat meriah. Terlihat banyaknya peserta yang antusias, mengikuti Karnaval dengan menggunakan kostum busana unik mereka. Entah itu kostum atau busana yang mereka buat sendiri dengan kreativitas. Ataupun menyewa kostum dan busana yang menurut mereka unik, untuk di tampilkan di sepanjang jalan raya Babulu. Warga Babulu juga sangat antusias, untuk melihat para peserta dan meramaikan Karnaval. Banyak tema yang digunakan oleh Peserta Karnaval, dalam Kostum dan Busana unik yang mereka kenakan. Mulai dari tema tradisional sampai fantasi, bahkan ada yang menggunakan tema bebas. Bebas menampilkan kreativitas dalam memilih kostum dan busana unik mereka. Beri

Video "Lamaran Si Ma'ul" Cerita Lucu Pendek Durasi 5 Menit

Berikut cerita lucu, video Lamaran Si Ma’ul Ingin berencana melamar pekerjaan, Ma’ul membawa semua persyaratan yang dibutuhkan. Dimulai dengan mengetok pintu, entah kenapa dia mengurungkan niatnya, mungkin karena ragu. Akhirnya Ma’ul, memutuskan untuk ndak jadi mengetok pintu dan pergi. Memperhatikan sekelilingnya, ndak taunya dia berada di tempat sepi. Ma’ul pergi berjalan tanpa arah dan tujuan, sambil terus melamun. Di sepanjang perjalanan di awali dengan lompatan aneh, kaget menginjak ranting, hampir jatuh terpeleset dan menghindari orang, yang hampir menabraknya. Baru Ma’ul sadari dan kaget, ketika dia berhenti di sebuah kuburan. Ketika Ma’ul berjalan sampai di perkebunan sawit, dia langsung menyapa seseorang yang sedang membersihkan pohon kelapa sawit. Tapi, orang itu ndak mengenali Ma’ul, sebenarnya begitu juga dengan Ma’ul. Mengetahui niat dan maksud Ma’ul, pengurus kebun pun memberikan berbagai pertanyaan. Ma’ul bisa menjawab, semua pertanyaan itu dengan enteng. S