Hari Kamis, 17 Agustus 2017. Pagi itu cuaca kurang mendukung, karena langit turun hujan. Meskipun hujan ndak begitu lebat, tetapi hujan yang seperti ini akan berhenti ketika sudah tengah hari.
Pelaksanaan upacara bendera, yang dilakukan di masing-masing Kecamatan di PPU. Maka Kecamatan Babulu, melakukan upacara bendera memperingati kemerdekaan Indonesia yang ke 72, di lapangan sepak bola desa Babulu Darat.
Berencana kelapangan sepak bola Babulu, tempat diadakan upacara bendera 17 Agustusan, untuk memperingati hari kemerdekaan ke 72 tahun. Tapi karena hujan yang ndak berhenti-henti. Teman yang kemari akan menjemput, mengajak kelapangan ndak datang-datang juga. Maka aku hanya di rumah, sambil menghangatkan badan.
Hujan pagi seperti ini sama yang terjadi ketika Gerak jalan kemarin. Hujan yang berhenti, ketika sudah tengah hari. Ndak tau kenapa selalu turun hujan. Mungkin untuk membuat suasana yang berbeda, di bandingkan dengan tahun kemarin.
Adek ku yang Aliah, telah memakai seragam Aliahnya. Sedangkan yang masih SD, juga memakai seragamnya. Mereka sudah duluan berangkat ke lapangan sepak bola Babulu, untuk mengikuti upacara bendera.
Mereka berdua akan ikut berbaris, di barisan siswa sekolah mereka masing-masing. Meskipun hujan yang dapat membasahkan seragam mereka. Tetapi mereka tetap semangat untuk mengikuti upacara bendera. Sedangkan aku cuman diam di rumah .
Teman yang ditunggu-tunggu ndak juga datang, mungkin karena hujan. Aku memlih untuk browsingan menggunakan pc saja. Menekan tombol power pada pc tapi ndak nyala-nyala monitornya, kayaknya nih pc eror lagi. Jadi mencoba untuk membersihkan pc ini.
Setelah proses membersihkan pc dengan cara yang ku bisa saja, ndak berapa lama kedua adek ku datang dari lapangan upacara bendera. Langsung saja aku menanyakan kepada mereka berdua, tentang di lapangan mengenai upacara bendera.
Yang hadir di lapangan sangat ramai. Ndak hanya para siswa-siswi yang hadir di upacara bendera, tetapi banyak juga masyarakat yang datang, melihat para peserta dan berlangsungnya upacara bendera, di lapangan sepak bola Babulu.
Selain tingkatan SD dan Aliah, ada juga sekolah lain yang mengikuti upacara bendera. Yang pasti sekolah-sekolah di Babulu. Selain itu ada mahasiswa yang KKN, menjadi peserta upacara..
Upacara bendera di Babulu, juga diadakan pertunjukan drama. pertunjukan drama mungkin meriah, karena ada efek dari hujan. Terasa ndak seperi tahun sebelumnya dan berbeda.
Ada pembagian penghargaan dan pemberitahuan juara, dalam berbagai lomba yang dilakukan sebelumnya. Dalam rangka memperingati kemerdekaan ke 72
Yang ku ketahui cuman dua lomba saja, gerak jalan dan desa gotong-royong. Untuk gerak jalan, ndak tahu pasti siapa yang mendapatkan juara. Tapi untuk desa gotong-royong, Babulu darat menjadi juara dua, sedangkan juara satu dipegang gunung Intan, itu yang ku dengar.
Upacara bendera di Babulu, untuk memperingati 72 tahun kemerdekaan Indonesia, tahun ini memang berbeda. Meskipun ndak datang kelapangan secara langsung. Bisa dikatakan berbeda karena tahun ini, banyak kegiatan 17 Agustusan dengan hujan-hujanan di Babulu.
Sedangkan upacara penurunan bendera, di lapangan sepak bola Babulu, dilakukan saat sore hari, berjalan dengan lancar. Karena ndak ada guyuran hujan. Meskipun lapangan masih becek, para peserta upacara tetap akan melanjutkan upacara ini sampai selesai.
Meskipun sudah sore, masih banyak yang ingin menyaksikan upacara penurunan bendera di Babulu. Suasana di lapangan Babulu ramai tapi tidak seramai saat upacara bendera di paginya.
Pelaksanaan upacara bendera, yang dilakukan di masing-masing Kecamatan di PPU. Maka Kecamatan Babulu, melakukan upacara bendera memperingati kemerdekaan Indonesia yang ke 72, di lapangan sepak bola desa Babulu Darat.
Berencana kelapangan sepak bola Babulu, tempat diadakan upacara bendera 17 Agustusan, untuk memperingati hari kemerdekaan ke 72 tahun. Tapi karena hujan yang ndak berhenti-henti. Teman yang kemari akan menjemput, mengajak kelapangan ndak datang-datang juga. Maka aku hanya di rumah, sambil menghangatkan badan.
Hujan pagi seperti ini sama yang terjadi ketika Gerak jalan kemarin. Hujan yang berhenti, ketika sudah tengah hari. Ndak tau kenapa selalu turun hujan. Mungkin untuk membuat suasana yang berbeda, di bandingkan dengan tahun kemarin.
Adek ku yang Aliah, telah memakai seragam Aliahnya. Sedangkan yang masih SD, juga memakai seragamnya. Mereka sudah duluan berangkat ke lapangan sepak bola Babulu, untuk mengikuti upacara bendera.
Mereka berdua akan ikut berbaris, di barisan siswa sekolah mereka masing-masing. Meskipun hujan yang dapat membasahkan seragam mereka. Tetapi mereka tetap semangat untuk mengikuti upacara bendera. Sedangkan aku cuman diam di rumah .
Teman yang ditunggu-tunggu ndak juga datang, mungkin karena hujan. Aku memlih untuk browsingan menggunakan pc saja. Menekan tombol power pada pc tapi ndak nyala-nyala monitornya, kayaknya nih pc eror lagi. Jadi mencoba untuk membersihkan pc ini.
Setelah proses membersihkan pc dengan cara yang ku bisa saja, ndak berapa lama kedua adek ku datang dari lapangan upacara bendera. Langsung saja aku menanyakan kepada mereka berdua, tentang di lapangan mengenai upacara bendera.
Yang hadir di lapangan sangat ramai. Ndak hanya para siswa-siswi yang hadir di upacara bendera, tetapi banyak juga masyarakat yang datang, melihat para peserta dan berlangsungnya upacara bendera, di lapangan sepak bola Babulu.
Selain tingkatan SD dan Aliah, ada juga sekolah lain yang mengikuti upacara bendera. Yang pasti sekolah-sekolah di Babulu. Selain itu ada mahasiswa yang KKN, menjadi peserta upacara..
Upacara bendera di Babulu, juga diadakan pertunjukan drama. pertunjukan drama mungkin meriah, karena ada efek dari hujan. Terasa ndak seperi tahun sebelumnya dan berbeda.
Ada pembagian penghargaan dan pemberitahuan juara, dalam berbagai lomba yang dilakukan sebelumnya. Dalam rangka memperingati kemerdekaan ke 72
Yang ku ketahui cuman dua lomba saja, gerak jalan dan desa gotong-royong. Untuk gerak jalan, ndak tahu pasti siapa yang mendapatkan juara. Tapi untuk desa gotong-royong, Babulu darat menjadi juara dua, sedangkan juara satu dipegang gunung Intan, itu yang ku dengar.
Upacara bendera di Babulu, untuk memperingati 72 tahun kemerdekaan Indonesia, tahun ini memang berbeda. Meskipun ndak datang kelapangan secara langsung. Bisa dikatakan berbeda karena tahun ini, banyak kegiatan 17 Agustusan dengan hujan-hujanan di Babulu.
Sedangkan upacara penurunan bendera, di lapangan sepak bola Babulu, dilakukan saat sore hari, berjalan dengan lancar. Karena ndak ada guyuran hujan. Meskipun lapangan masih becek, para peserta upacara tetap akan melanjutkan upacara ini sampai selesai.
Meskipun sudah sore, masih banyak yang ingin menyaksikan upacara penurunan bendera di Babulu. Suasana di lapangan Babulu ramai tapi tidak seramai saat upacara bendera di paginya.
Sorry gak datang nunggu nya lama ya wkkwkk
BalasHapus