Mungkin kebanyakan dari kita selama ini, mengetahui tentang sejarah G30S/PKI dari bangku sekolah dan mendengarkan cerita dari orang-orang tua. Sebenarnya banyak juga di media online, membahas mengenai G30S/PKI.
Selain dengan mendengarkan dan membaca, untuk dapat mengetahui sejarah yang pernah terjadi di masa lalu. Kita juga dapat menyaksikan sejarah masa lalu dengan menonton video, ada video hanya menjelaskan sejarah dan ada juga video yang berupa film mengenai sejarah. Film ini dapat ditonton sehingga kita, seperti merasakan berlangsungnya sejarah itu sendiri.
Tetapi kebanyakan dari kita, malah ndak mencarinya untuk mengetahui sejarah yang pernah terjadi di masa lalu. Mungkin karena asik dengan Browsing dan kegiatan Ngenet lainnya. Sehingga tanpa sadar, banyak menghabiskan waktu di situ-situ saja, termasuk aku juga.
Karena adanya pengadaan, Nonton Bareng Film G30S/PKI di setiap daerah. Maka kita akan kembali mengingat sejarah ini, dengan ini diharapkan kita akan mencari dan membaca kembali, berbagai informasi mengenai sejarah-sejarah yang pernah terjadi di Indonesia.
Nonton Bareng Film G30S/PKI juga diadakan di Babulu, Nonton Bareng ini diadakan di Lapangan sepak bola Babulu di hari Sabtu, 30 September 2017. Lebih tepatnya pada malam Minggu setelah lewat Isya.
Diadakannya pada malam Minggu agar semua masyarakat, diharapkan dapat hadir terutama para pelajar, yang biasanya ndak di perbolehkan tidur terlalu larut. Karena film ini memiliki durasi lumayan panjang, sehingga sangat tepat bila Nonton Bareng ini, memang diadakan ketika malam Minggu.
Mengenai Nonton Bareng yang diadakan di Babulu, dapat di ketahui lewat berbagai media. Karena saat ini sangat mudah, untuk menyebarkan Informasi. Mulai informasi penting, sampai Informasi yang lagi Ngetren saat ini. Jadi mengetahui akan diadakannya Nonton Bareng ini, bisa didapat dari Medsos, situs berita, spanduk dan lainnya.
Kalau dari spanduk, dapat dilihat di depan lapangan sepak bola Babulu, yang memang sudah terpajang. Sudah ada dua spanduk, di depan lapangan sepak bola Babulu untuk mengajak Nonton Bareng Film G30S/PKI, yang akan diadakan di Babulu dan daerah lainnya di PPU.
Ndak hanya di lapangan Babulu saja diadakannya Nonton bareng, di beberapa tempat lainnya di PPU juga, diadakan Nonton Bareng. Seperti yang tertulis pada bagian pojok kiri bawah pada spanduk.
Tempat-tempat itu akan diadakannya Nonton Bareng Film G30S/PKI, akan dilakukan secara serentak yang diadakan di PPU. Ada juga beberapa tempat lainnya, yang mungkin lebih deluan mengadakan Nonton Bareng ini. Tetapi ke empat tempat ini, akan memulai Nonton Bareng Film G30S/PKI secara serentak.
Pada Sabtu sore sudah diberi pengumuman melalui toak, menggunakan mobil. Mobil ini berjalan pelan, dan menyerukan pengumuman mengenai akan diadakannya Nonton Bareng Film G30S/PKI, di Lapangan Babulu. Agar masyarakat dapat mengetahui, bahwa nanti malam akan diadakannya Nonton Bareng.
Sebenarnya Nonton bareng akan dimulai setelah Isya, tetapi sudah ada yang deluan ke lapangan sepak bola Babulu. Terutama anak-anak, mungkin mereka ndak mau kehabisan tempat paling depan. Karena malam Minggu mungkin yang menonton bareng, akan banyak yang datang.
Banyak orang menuju ke lapangan Babulu, untuk ikut Nonton bareng. Jalan raya juga terlihat ramai oleh lalu-lalang kendaraan. Ada menggunakan mobil, ikut di bak mobil dan ada yang menggunakan kendaraan bermotor. Selain ada yang menggunakan ataupun ikut dengan kendaraan, ada juga hanya berjalan kaki, untuk dapat Nonton bareng di Lapangan sepak bola Babulu.
Orang-orang yang ingin menonton film G30S/PKI, sebenarnya dapat memasuki lapangan dari mana saja. Kebanyakan penonton masuk melalui, jalan masuk yang ada di depan lapangan dan dari jalan masuk samping lapangan
Jalan masuk yang berada di depan lapangan, sudah dipenuhi oleh stand-stand para penjual. Para penjual ini menjajakan berbagai jajanan, mainan anak-anak dan hiburan anak-anak. Untuk sumber pencahayaan, mereka menggunakan lampu yang bersumber tenaga listrik dari Jenset.
Di samping kanan dan kiri sudut lapangan dari para penjual, ada tempat parkiran kendaraan bermotor. Tempat parkiran hanya dibatasi dengan tali rapia, memang di tempat parkiran ndak memiliki pencahayaan yang cukup terang. Tetapi ada yang bertugas mengatur dan menjaga parkiran.
Di tengah lapangan, terlihat ada dua layar yang digunakan untuk menonton film G30S/PKI. Selain ada dua layar ada juga kursi khusus, kursi plastik dan terpal. Tempat duduk para penonton yang akan menonton film, itu bagi yang mendapatkan tempat ini. Bila ndak mendapatkan tempat duduk baik dari kursi maupun terpal, mau ndak mau harus berdiri saja untuk menontonnya. Ndak lupa juga ada lampu sorot yang terang, membuat silau karena cahaya dari lampu sorot itu.
Sepertinya setengah lapangan sepak bola Babulu, digunakan untuk Nonton Film G30S/PKI. Terlihat dari layar yang berada di tengah lapangan, dibatasinya para penjual dan tempat parkir di dekat jalan masuk depan lapangan. Sehingga ada setengah lapangan luas yang kosong di depan layar.
Sebelum film G30S/PKI dimulai, agar ndak memberi rasa jenuh kepada para penonton yang datang lebih deluan, dan sambil menunggu para penonton yang lainnya datang, untuk memenuhi sebagian lapangan. Maka panitia memutar video berita mengenai sejarah G30S/PKI.
Sekitar jam setengah 9, barulah film G30S/PKI dimulai. Ndak seperti tadi, sekarang para penonton telah hampir memenuhi setengah lapangan. Lampu sorot tadi juga sudah di matikan, sehingga cahaya dari layar film dapat terlihat lebih jelas lagi. Di atas para penonton juga ada Dron, yang merekam kondisi para penonton di Lapangan dari atas.
Banyak orang yang menonton film G30S/PKI, karena merupakan bagian dari sejarah, yang menonton mulai dari orang dewasa sampai anak kecil. Anak-anak juga datang, mereka datang bersama dengan orang tua atau teman mereka. Ada juga anak-anak yang datang lebih awal, agar dapat menonton paling depan dan mendapatkan tempat duduk di atas terpal tadi.
Sayangnya film yang ditayangkan ini, ndak diberi sensor sehingga berbagai adegan yang ndak boleh dilihat oleh anak-anak dapat terlihat juga. Meski dengan ndak adanya penyensoran, maka para penonton dapat melihat berbagai adegan mengerikan jelas dan detail yang dilakukan oleh PKI terhadap para Jenderal. Tetapi bagi anak-anak, ini adalah adegan kurang mendidik.
Sebaiknya anak-anak harus datang bersama orang tuanya, atau diawasi oleh orang dewasa. Agar anak-anak dapat diberikan pemahaman dan sebisa mungkin, ndak melihat adegan yang mengerikan dalam film bagi anak-anak.
Selain dengan mendengarkan dan membaca, untuk dapat mengetahui sejarah yang pernah terjadi di masa lalu. Kita juga dapat menyaksikan sejarah masa lalu dengan menonton video, ada video hanya menjelaskan sejarah dan ada juga video yang berupa film mengenai sejarah. Film ini dapat ditonton sehingga kita, seperti merasakan berlangsungnya sejarah itu sendiri.
Tetapi kebanyakan dari kita, malah ndak mencarinya untuk mengetahui sejarah yang pernah terjadi di masa lalu. Mungkin karena asik dengan Browsing dan kegiatan Ngenet lainnya. Sehingga tanpa sadar, banyak menghabiskan waktu di situ-situ saja, termasuk aku juga.
Karena adanya pengadaan, Nonton Bareng Film G30S/PKI di setiap daerah. Maka kita akan kembali mengingat sejarah ini, dengan ini diharapkan kita akan mencari dan membaca kembali, berbagai informasi mengenai sejarah-sejarah yang pernah terjadi di Indonesia.
Nonton Bareng Film G30S/PKI juga diadakan di Babulu, Nonton Bareng ini diadakan di Lapangan sepak bola Babulu di hari Sabtu, 30 September 2017. Lebih tepatnya pada malam Minggu setelah lewat Isya.
Diadakannya pada malam Minggu agar semua masyarakat, diharapkan dapat hadir terutama para pelajar, yang biasanya ndak di perbolehkan tidur terlalu larut. Karena film ini memiliki durasi lumayan panjang, sehingga sangat tepat bila Nonton Bareng ini, memang diadakan ketika malam Minggu.
Mengenai Nonton Bareng yang diadakan di Babulu, dapat di ketahui lewat berbagai media. Karena saat ini sangat mudah, untuk menyebarkan Informasi. Mulai informasi penting, sampai Informasi yang lagi Ngetren saat ini. Jadi mengetahui akan diadakannya Nonton Bareng ini, bisa didapat dari Medsos, situs berita, spanduk dan lainnya.
Kalau dari spanduk, dapat dilihat di depan lapangan sepak bola Babulu, yang memang sudah terpajang. Sudah ada dua spanduk, di depan lapangan sepak bola Babulu untuk mengajak Nonton Bareng Film G30S/PKI, yang akan diadakan di Babulu dan daerah lainnya di PPU.
Ndak hanya di lapangan Babulu saja diadakannya Nonton bareng, di beberapa tempat lainnya di PPU juga, diadakan Nonton Bareng. Seperti yang tertulis pada bagian pojok kiri bawah pada spanduk.
Tempat-tempat itu akan diadakannya Nonton Bareng Film G30S/PKI, akan dilakukan secara serentak yang diadakan di PPU. Ada juga beberapa tempat lainnya, yang mungkin lebih deluan mengadakan Nonton Bareng ini. Tetapi ke empat tempat ini, akan memulai Nonton Bareng Film G30S/PKI secara serentak.
Pada Sabtu sore sudah diberi pengumuman melalui toak, menggunakan mobil. Mobil ini berjalan pelan, dan menyerukan pengumuman mengenai akan diadakannya Nonton Bareng Film G30S/PKI, di Lapangan Babulu. Agar masyarakat dapat mengetahui, bahwa nanti malam akan diadakannya Nonton Bareng.
Sebenarnya Nonton bareng akan dimulai setelah Isya, tetapi sudah ada yang deluan ke lapangan sepak bola Babulu. Terutama anak-anak, mungkin mereka ndak mau kehabisan tempat paling depan. Karena malam Minggu mungkin yang menonton bareng, akan banyak yang datang.
Banyak orang menuju ke lapangan Babulu, untuk ikut Nonton bareng. Jalan raya juga terlihat ramai oleh lalu-lalang kendaraan. Ada menggunakan mobil, ikut di bak mobil dan ada yang menggunakan kendaraan bermotor. Selain ada yang menggunakan ataupun ikut dengan kendaraan, ada juga hanya berjalan kaki, untuk dapat Nonton bareng di Lapangan sepak bola Babulu.
Orang-orang yang ingin menonton film G30S/PKI, sebenarnya dapat memasuki lapangan dari mana saja. Kebanyakan penonton masuk melalui, jalan masuk yang ada di depan lapangan dan dari jalan masuk samping lapangan
Jalan masuk yang berada di depan lapangan, sudah dipenuhi oleh stand-stand para penjual. Para penjual ini menjajakan berbagai jajanan, mainan anak-anak dan hiburan anak-anak. Untuk sumber pencahayaan, mereka menggunakan lampu yang bersumber tenaga listrik dari Jenset.
Di samping kanan dan kiri sudut lapangan dari para penjual, ada tempat parkiran kendaraan bermotor. Tempat parkiran hanya dibatasi dengan tali rapia, memang di tempat parkiran ndak memiliki pencahayaan yang cukup terang. Tetapi ada yang bertugas mengatur dan menjaga parkiran.
Di tengah lapangan, terlihat ada dua layar yang digunakan untuk menonton film G30S/PKI. Selain ada dua layar ada juga kursi khusus, kursi plastik dan terpal. Tempat duduk para penonton yang akan menonton film, itu bagi yang mendapatkan tempat ini. Bila ndak mendapatkan tempat duduk baik dari kursi maupun terpal, mau ndak mau harus berdiri saja untuk menontonnya. Ndak lupa juga ada lampu sorot yang terang, membuat silau karena cahaya dari lampu sorot itu.
Sepertinya setengah lapangan sepak bola Babulu, digunakan untuk Nonton Film G30S/PKI. Terlihat dari layar yang berada di tengah lapangan, dibatasinya para penjual dan tempat parkir di dekat jalan masuk depan lapangan. Sehingga ada setengah lapangan luas yang kosong di depan layar.
Sebelum film G30S/PKI dimulai, agar ndak memberi rasa jenuh kepada para penonton yang datang lebih deluan, dan sambil menunggu para penonton yang lainnya datang, untuk memenuhi sebagian lapangan. Maka panitia memutar video berita mengenai sejarah G30S/PKI.
Sekitar jam setengah 9, barulah film G30S/PKI dimulai. Ndak seperti tadi, sekarang para penonton telah hampir memenuhi setengah lapangan. Lampu sorot tadi juga sudah di matikan, sehingga cahaya dari layar film dapat terlihat lebih jelas lagi. Di atas para penonton juga ada Dron, yang merekam kondisi para penonton di Lapangan dari atas.
Banyak orang yang menonton film G30S/PKI, karena merupakan bagian dari sejarah, yang menonton mulai dari orang dewasa sampai anak kecil. Anak-anak juga datang, mereka datang bersama dengan orang tua atau teman mereka. Ada juga anak-anak yang datang lebih awal, agar dapat menonton paling depan dan mendapatkan tempat duduk di atas terpal tadi.
Sayangnya film yang ditayangkan ini, ndak diberi sensor sehingga berbagai adegan yang ndak boleh dilihat oleh anak-anak dapat terlihat juga. Meski dengan ndak adanya penyensoran, maka para penonton dapat melihat berbagai adegan mengerikan jelas dan detail yang dilakukan oleh PKI terhadap para Jenderal. Tetapi bagi anak-anak, ini adalah adegan kurang mendidik.
Sebaiknya anak-anak harus datang bersama orang tuanya, atau diawasi oleh orang dewasa. Agar anak-anak dapat diberikan pemahaman dan sebisa mungkin, ndak melihat adegan yang mengerikan dalam film bagi anak-anak.
Komentar
Posting Komentar