Sore harinya pada tanggal 28 Juli 2017 ke tempat acara khataman Al- Qur’an. Di sini juga tempat akan dilaksanakan acara pernikahan besoknya. Kedua acara ini akan berlangsung, di satu tempat. Karena yang akan khatam Al-Qur’an dengan yang akan mengadakan acara pernikahan mereka bersaudara.
Baca juga:
Ngumpul Asik Sambil Minum Kelapa
Melihat serobong pernikahan dan dekorasi, pada kursi pelaminan telah dipersiapkan. Sedangkan untuk acara khataman Al-Qur’an dilakukan di dalam rumah. Yang memang berada di samping serobong itu, aku dan ibuku langsung masuk ke rumah saja.
Di dalam rumah ndak taunya orang sedang ramai, mendengarkan suara pembaca Al-Qur’an yang akan khatam. Terutama ibu-ibu dan anak-anak, ada tukang foto dan juga kameramen. Mereka merekam para pengaji, yang sedang membaca Al-Qur’an untuk di khatamkan, selain itu mereka juga merekam orang-orang yang berada di ruangan itu..
Melihat tukang foto dan kameramen tadi, aku baru sadar lupa lagi membawa Hp. Untuk memfoto para pengaji yang akan segera khatam Al- Qur’an dan orang-orang ramai yang berada di dalam rumah.
Ada tiga pengaji sedang membaca Al-Qur’an di sini, dua laki-laki dan satu perempuan. Di tengah ruangan agak depan, ada sebuah kapal- kapalan. Kapal-kapalan itu, berangkakan bambu dan dinding dari kertas minyak
Di dalam kapal-kapalan itu, berisi batang pisang yang ditancapkan sebuah tusukan terbuat dari bambu. Yang mana ujung tusukan itu, tergantung telur dalam plastik dan diberi hiasan dari kertas minyak.
Telur-telur itu, banyak ditancapkan di dalam sampai ke samping kapal-kapalan itu. Sehingga membuat kapal-kapalan terisi penuh oleh telur-telur yang ditancapkan. Telur-telur itu juga, memiliki warna yang berbeda pada setiap kulit dan hiasannya.
Para pengaji telah selesai membacakan Al-Qur’an , menandakan bahwa mereka telah khatam Al-Qur’an . Setelah selesai mereka berfoto bareng, dengan keluarganya. Selain itu anak-anak yang memang dari tadi menunggu-nunggu di situ, untuk memperebutkan telur-telur di kapal-kapalan tadi. Sekarang mereka mengambil beramai-ramai.
Selesai memperebutkan telur-telur, secara beramai-ramai maka kapal- kapalan itu, sudah ndak dipakai lagi. Karena itulah kapal-kapalan itu, akan dibawa keluar dari rumah. Kebetulan berdiri di dekat kapal-kapalan, maka ikut membantu mengangkat bagian belakang kapal- kapalan. Ada empat orang mengangkat termasuk aku. Sebenarnya kapal- kapalan ini ndak berat, tapi kalau rame-rame kan asik.
Kapal-kapalan itu ditaruh di samping serobong, mungkin untuk sementara ditaruh di situ dulu. Setelah mengangkat kapal-kapalan tadi, aku duduk di kursi yang akan diduduki oleh tamu pernikahan besok.
Ketika duduk sendirian di sini, di samperin sama guru waktu MTs, dia masih bisa dikatakan muda dan belum beristri. Jadi acara menikah besok, adalah untuk kakak laki-lakinya. Sedangkan khataman tadi adalah dia dengan adik-adiknya.
Kami membicarakan berbagai hal, dia menanyakan murid-muridnya yang di undang, oleh guru ku ini ke acara khatamannya. Tapi mereka banyak ndak datang. Ndak lama ngobrol, kami semua dipanggil makan, oleh Acil yang ada di situ. Maka aku pun mengambil sop, di atas meja khusus yang sudah disediakan makanan.
Mengambil sendiri sop, yang akan diberikan kuahnya oleh Acil yang ada di situ. Aku menambahkan nasi, kecap, sambal dan kerupuk ke dalam mangkuk sop ku. Kembali ke kursi tadi, ndak taunya sudah terisi penuh oleh orang lain. Maka aku pindah, ke kursi lain di sampingnya. Sedangkan guru ku tadi, sudah ndak ada di situ lagi.
Selesai makan maka aku bersama ibu ku pulang. Ibu ku mendapatkan beberapa telur yang diperebutkan tadi. Sedangkan aku ndak mendapatkan telur itu.
Besoknya 29 Juli 2017. Sekitar tengah harian. aku bersama ibu ku, jalan kembali ke tempat kemarin, karena ada acara pernikahan di sana. Aku mengantar ibuku ke acara itu menggunakan motor Poswan.
Sesampainya aku berhenti di pinggir jalan, sambil mencari tempat yang agak mendung untuk memparkirkan motor. Tempat ku parkirkan motor, ndak terlalu jauh, dari serobong tempat acara pernikahan.
Masuk ke serobong ada yang langsung menyambut kami, aku salim kepada ibu-ibu dan bapak-bapak yang ada di situ. Setelah itu terus berjalan ke arah meja, tempat yang disediakan makanan. Kemarin sudah mengambil sop, hari ini aku mengambil nasi dengan daging saja.
Ketika mau duduk ternyata semua meja sudah terisi penuh, maka aku bersama ibu ku mencari tempat duduk. Kami mendapatkan kursi kosong, dan bergabung dengan orang yang ndak ku kenal.
Makan sambil mendengarkan musik elekton, dinyanyikan oleh tiga anak- anak cewek. Di tempat acara Itu aku melihat sepupuku, yang membantu melayani tamu. Dia duduk di samping kami dan saling ngobrol.
Dia datang sudah dari pagi, bersama istri dan anaknya. Tetapi istri dan anaknya jalan ke rumah keluarga yang lain, sedangkan ia masih di sini untuk membantu dalam acara pernikahan ini. Karena yang punya acara masih ada hubungan keluarga.
Setelah makan kami ngobrol, sambil memakan wade-wade yang ada di atas meja. Sambil menunggu ibuku, sedang memberikan amplop. Setelah itu kami pulang dan pamitan lagi, dengan orang-orang yang menyambut di depan serobong tadi.
Komentar
Posting Komentar