Langsung ke konten utama

Ngumpul Asik Sambil Minum Kelapa

Ngumpul Minum Kelapa

29 Juli 2017, sekitar jam 4. Aku bersama Adek si Basir, pergi ke rumah Slamet karena merasa bosan saja di rumah, jadi kami ke rumah Slamet siapa tau ada yang asik bisa di lakukan.

Baca juga:
Datang Ke Acara Khataman Al-Qur'an Dan Pernikahan

Kira-kira waktu sudah lewat tengah hari, kami ke rumahnya menggunakan motor Poswan milik Basir. Seperti biasa, kami mengetok atau memanggil Slamet dari depan pintunya rumahnya, ndak langsung nyelonong masuk. Tapi kadang kalau ndak ada jawaban dari yang punya rumah, langsung nyelonong masuk saja meriksa apa ada orangnya.

Ndak taunya Slamet ada, lagi asik berbaring di atas kasur depan TV, yang berada di ruangan seperti kamar baginya tapi bukan kamar. Karena ruangan itu dia tempati tidur,menonton TV dan browsingan menggunakan Hpnya.

Tetapi ruangan itu juga tempat yang selalu dilewati, oleh orang yang ingin pergi ke dapur. Kami masuk juga ke ruangannya itu, dia asik dengan Hpnya sambil. mengobrol juga bersama kami.

Karena merasa ndak ada kerjaan, cuman ngobrol di sini saja, kami bertiga memilih ke belakang rumahnya. Di belakang rumah Slamet, ada sebuah tempat duduk terbuat dari bambu, dan di sangga dengan sebuah pohon yang ndak terlalu besar.

Ndak lupa juga Basir membawa gitar, dia pinjam dari Slamet. Kami bertiga duduk di situ dan ngobrol, entah apa saja yang diobrolkan. Sambil melihat-lihat halaman belakang rumah Slamet.

Di halaman belakang rumahnya ini, memiliki tanah yang berpasir dan sedikit berumput. Beberapa waktu lalu Slamet membersihkan halaman belakang rumahnya, selain itu ada rumpun bambu, di belakang rumpun bambu itu ada pematang sawah.

Selain rumpun bambu di sekitar halamannya, ada juga pohon kelapa yang ndak terlalu tinggi, dikira-kira sekitar 4-5 Meteran saja. Karena melihat pohon kelapa, ndak disadari otomatis langsung melihat buahnya, yang lumayan banyak. Kami menjadi merasa haus, dan ingin ngambil beberapa buah kelapa.

Persediaan Yang Dibawa
Sebelum pohon kelapanya di panjat, Slamet mengambil parang untuk membelah buah kelapa, gelas untuk menaruh airnya dan biskuit untuk dinikmati bersama air kelapa nanti. Selama menunggu Slamet kembali, Basir memainkan gitar dan bernyanyi.

Sedangkan aku sendiri hanya mendengarkan lagu yang dia nyanyikan, dia juga meminta untuk direkamkan saat lagi menyanyi. Ku rekam saja dia dengan pengambilan gaya kamera yang aneh-aneh, membuat dia ndak konsen dengan lagu yang ia nyanyikan.

Basir yang bersedia untuk memanjat pohon kelapa ini, meskipun pohon kelapa ndak terlalu tinggi di bandingkan dengan pohon kelapa lainnya. Tetapi kami sebenarnya ndak terlalu pintar memanjat, terutama pohon kelapa. Lumayan bisa cuma Basir, maka dari itu, Dialah yang memanjat pohon kelapa ini.

Basir Memanjat Pohon
Dia memanjat tanpa menggunakan baju, satu kali panjat dia bisa menjatuhkan dua kelapa. Karena ada serangga, dia turun dari pohon untuk melepaskan serangga yang menggigit kulitnya, lalu dia mencoba untuk memanjat lagi agar bisa menjatuhkan beberapa kelapa lagi.

Sedangkan Aku dan Slamet hanya melihat Basir yang berada di pohon kelapa, dia berusaha untuk memetik buahnya. Kalau Aku sambil mengambil gambarnya, sedang berusaha memetik buah kelapa. Sedang Slamet, melihat juga sambil memakan biskuit yang dia bawa tadi.

Membawa Kelapa
Setelah Basir turun dan merasa sudah cukup dengan empat buah kelapa, Slamet membawa beberapa buah kelapa, kami kembali ke tempat duduk dari bambu tadi.

Membelah Kelapa
Kali ini membelah kelapa, Ndak semua kelapa kami belah secukupnya saja. Karena jumlah buah kelapanya lebih dari pada kami. Takutnya kalau ntar dibelah tapi udah nggak ada yang sanggup minum lagi.

Menuang Air Kelapa Ke Gelas
Setelah kelapa terbelah langsung airnya dituangkan di gelas, yang dibawa tadi. Ukuran gelasnya cukup besar juga dan terisi penuh. Karena gelas diambil hanya dua saja, jadi ada yang harus gantian memakai gelasnya.

Menikmati Biskuit Dengan Air Kelapa
Ndak lupa juga biskuit tadi, di nikmati bersama air kelapa segar langsung di petik dari pohonnya. Kami menikmati air kelapa dan biskuit kadang-kadang minumnya sambil bercanda.

Menikmati Air Kelapa Bersama sama
Seperti minum berbarengan dan berpura-pura gaya orang mabuk setelah meneguk minum air kelapa tadi. Padahal kan, yang mereka minum cuman air kelapa saja.

Memakan Daging Buah Kelapa
Setelah merasa cukup dengan air kelapanya, mencoba untuk memakan isi kelapa muda. Tapi sayangnya, kelapa yang didapat ndak ada berisi muda. Basir dengan sedikit bergaya, memakan daging kelapa yang sedikit keras.

ndak taunya masih tersisa satu buah kelapa, belum kami belah. Tapi karena sudah merasa kenyang, dengan air kelapa dan ndak yakin kelapa ini muda. jadi kami hanya membiarkan satu buah kelapa, dan ditaruh di bawah tempat duduk saja.

Kembali Ke Ruangan
Kami kembali lagi ke rumah Slamet, sambil membawa barang-barang yang kami gunakan tadi dan menyimpunnya. Kami menuju ke tempat Slamet tadi, di depan TV lagi. Tapi karena sebelumnya sudah di sini ketika kami datangi tadi, kami menuju ke teras rumahnya saja lagi.

Ngombrol Di Teras
Di teras rumahnya Basir masih asik bermain gitar, sambil ngobrol bersama. Karena langit mulai mendung, dan sudah sore kami pamitan untuk pulang saja.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kostum Busana Unik Karnaval 17 Agustus Di Babulu

Kostum dan busana unik dalam Karnaval, biasa digunakan oleh setiap peserta Karnaval memang bermacam-macam. Mulai dari kostum busana keren sampai aneh sekalipun dapat dilihat dalam acara Karnaval. Bisa baca juga: Berbagai Acara Rayakan 17 Agustus Di Babulu Acara Karnaval di Babulu untuk memperingati 17 Agustus juga sangat meriah. Banyak peserta antusias untuk mengikuti Karnaval. Para peserta Karnaval menggunakan berbagai kostum busana unik. Mereka menggunakan kostum dan busana dalam Karnaval banyak mengambil berbagai tema, mulai dari tradisional sampai fantasi. Tetapi para peserta tetap akan menggunakan tema berhubungan dengan 17 Agustus tahun ini, Meskipun ada juga beberapa peserta Karnaval yang sedikit keluar dari tema 17 Agustus. Tetapi yang penting Karnaval dapat berjalan dengan lancar dan menampilkan berbagai kostum busana unik. Para peserta Karnaval menggunakan kostum busana unik, ada yang langsung ke tempat peminjaman busana, ada juga menggunakan kostum busana unik

10 Kostum Busana Unik Karnaval 17 Agustus

Menampilkan Kostum dan Busana unik , oleh peserta dalam memeriahkan Karnaval 17 Agustus. Berbagai kostum maupun busana unik, ditampilkan oleh warga Babulu yang mengikuti Karnaval. Mulai dari yang mewah, meriah, mencolok, sampai sederhana tetapi tetap terlihat unik. Acara Karnaval dalam rangka memperingati 17 Agustus, berlangsung sangat meriah. Terlihat banyaknya peserta yang antusias, mengikuti Karnaval dengan menggunakan kostum busana unik mereka. Entah itu kostum atau busana yang mereka buat sendiri dengan kreativitas. Ataupun menyewa kostum dan busana yang menurut mereka unik, untuk di tampilkan di sepanjang jalan raya Babulu. Warga Babulu juga sangat antusias, untuk melihat para peserta dan meramaikan Karnaval. Banyak tema yang digunakan oleh Peserta Karnaval, dalam Kostum dan Busana unik yang mereka kenakan. Mulai dari tema tradisional sampai fantasi, bahkan ada yang menggunakan tema bebas. Bebas menampilkan kreativitas dalam memilih kostum dan busana unik mereka. Beri

Video "Lamaran Si Ma'ul" Cerita Lucu Pendek Durasi 5 Menit

Berikut cerita lucu, video Lamaran Si Ma’ul Ingin berencana melamar pekerjaan, Ma’ul membawa semua persyaratan yang dibutuhkan. Dimulai dengan mengetok pintu, entah kenapa dia mengurungkan niatnya, mungkin karena ragu. Akhirnya Ma’ul, memutuskan untuk ndak jadi mengetok pintu dan pergi. Memperhatikan sekelilingnya, ndak taunya dia berada di tempat sepi. Ma’ul pergi berjalan tanpa arah dan tujuan, sambil terus melamun. Di sepanjang perjalanan di awali dengan lompatan aneh, kaget menginjak ranting, hampir jatuh terpeleset dan menghindari orang, yang hampir menabraknya. Baru Ma’ul sadari dan kaget, ketika dia berhenti di sebuah kuburan. Ketika Ma’ul berjalan sampai di perkebunan sawit, dia langsung menyapa seseorang yang sedang membersihkan pohon kelapa sawit. Tapi, orang itu ndak mengenali Ma’ul, sebenarnya begitu juga dengan Ma’ul. Mengetahui niat dan maksud Ma’ul, pengurus kebun pun memberikan berbagai pertanyaan. Ma’ul bisa menjawab, semua pertanyaan itu dengan enteng. S