Sebelum malam tahun baru Minggu, 31 Desember 2017 pada sore hari. Bersama adek, menonton bareng film movie. Seperti biasa, menonton filmnya di PC yang ku miliki.
Menonton film, yang memiliki kualitas gambar kurang bagus. Membuat nonton filmnya, terasa kurang dapat menghayati, malah sedikit membosankan.
Aku benar-benar susah, untuk mengerti jalan cerita dari film ini. Tapi karena hanya ini saja, film yang ada atau belum di tonton. Sebenarnya adek lah, yang sangat ingin menonton film di PC.
Kadang juga, suara dari film ini berganti bahasa, ndak tau itu memang dari filmnya atau apanya. Meskipun bahasanya berganti ndak jelas, tapi untung saja, Sub-nya masih berbahasa Indonesia.
Lagi asik, untuk berusaha memahami cerita film ini, sedangkan adek sudah asik dari tadi. Entah paham atau ndak, tentang cerita dari film yang kami tonton ini.
Belum sampai separuh film, tiba-tiba Basir dari luar memanggil. Dia memanggil dengan berteriak, dari ruang tamu. Tentu saja terdengar, karena pintu kamar sangat terbuka.
Dia mengatakan, kalau ada teman ku yang mampir ke rumah. Langsung saja, film yang sedang di tonton, ku hentikan. Membuat adek, yang nonton bersamaku jengkel, karena film di hentikan. Padahal, film yang di tonton ini belum sampai separuh cerita.
Dia malah, langsung pergi ke ruang tamu karena penasaran. Siapa yang datang, dan membuat film di tontonnya, harus di hentikan sebelum sampai selesai.
Kalau aku sendiri, belum keluar dari kamar karena sibuk memakai baju. Sebab saat nonton tadi ndak pakai baju, sudah menjadi kebiasaan kalau lagi di rumah. Lalu adek datang lagi, dan mengatakan kalau teman yang datang, adalah teman lama dari kota Banjar.
Tentu setelah memakai baju, aku keluar kamar dan menemui mereka. Memang memakai baju, aku termasuk lambat. Pernah coba buru-buru memakai baju, hasilnya baju yang ku pakai terbalik. Untung saja, saat itu diberi tau sama kakak sepupu, sebelum sampai ke tempat tujuan/acara.
Selesai itu, aku menghampiri mereka di ruang tamu depan. Sudah ada Basir, adek dan kedua teman. Ada temannya Basir yang juga bertemanan dengan teman ku. Teman dari Banjar ini, dia jarang bisa berkunjung ke sini. Aku berteman dengan dia, sudah sangat lama terutama saat masih SD dan MTs.
Tapi, setelah lulusan kalau aku sendiri di SMA sedang dia di Aliah. Dia sudah ndak tinggal di sini lagi, tapi pindah sekaligus bekerja di kota Banjar. Kurang tau juga, di daerah mananya dia tinggal. Tapi yang pastinya, dia tinggal bersama keluarganya di sana.
Jadi, karena kami sudah lama ndak bertemu, apalagi setelah sama-sama lulus sekolah. Kami saling, menanyakan kabar masing-masing. Dia di sini, tinggal bersama temannya Basir. Yang merupakan temannya juga, dulu mereka tetanggaan saat dia masih tinggal di sini.
Kami ngobrol bareng, dimulai dari mengenai masalah pekerjaan. Kalau aku sendiri, sampai saat ini belum dapat kerjaan. Masih mengurus perkebunan milik keluarga, sedangkan dia sudah bekerja di sebuah perusahaan.
Karena ada libur, dan akan masuk pada hari selasa. Maka dia berencana, tahun baru berkunjung ke sini, menemui teman-teman lainnya juga. Rupanya masih ingat dengan aku, maka dia berkesempatan untuk berkunjung juga ke rumah.
Kami kembali, mengingat masa saat-saat kenakalan waktu sekolah. Karena aku, dengan dia sudah beda sekolah, yang kami masuki dulu. Jadi aku kurang tau, kelakuan apa saja yang dilakukannya, selama bersekolah di Aliah.
Selain itu, kami membahas mengenai masalah pacaran. Sampai ngobrolin, teman-teman seangkatan kami dulu, yang sekarang sudah pada menikah. Kami terus ngobrol, sampai ndak terasa waktu magrib sudah tiba, mereka berpamitan untuk segera pulang.
Sehabis mengobrol dengan mereka, sekarang setelah magrib. Adek ingin melanjutkan menonton film, yang sempat tertunda tadi. Tapi karena ada hal lain, yang ingin aku lakukan.
Maka, untuk sementara aku bermaksud, menunda keinginannya itu. Karena ada keperluan lain juga menggunakan PC, tapi ndak untuk menonton film lagi.
Basir yang mulai on di berbagai akun medsosnya, terutama WA. Dia menghubungi Slamet, yang sering on juga di berbagai akun medsos. Jadi, sangat mudah untuk menghubunginya.
Mendapatkan info dari Basir, kalau Slamet menyuruh kami datang setelah isya saja. Kurang tau juga apa alasannya, yang pasti kami hanya menunggu, sampai setelah isya. Melanjutkan kegiatanku lagi, dengan sedikit santai.
Basir mendapatkan itu dia membalas, tadi siang sudah cukur mudahan malam ini hujan. Ndak tau apa nyambungnya, antara cukur rambut dan hujan. Tapi, kalau benar malam ini hujan, maka ndak jadi jalan. Malam tahun baru, bisa-bisa ndak menyalakan kembang api.
Ndak taunya, apa yang Basir tulis mulai terlihat tanda-tandanya. Membuat dia senang, karena tebakannya benar. Tapi hanya berupa gerimis saja, ndak sampai hujan lebat, gerimis ini juga hanya sebentar.
Setelah lewat isya, barulah aku bersama Basir jalan, menggunakan motornya. Tapi, kali ini aku yang membawa motor dan menggonceng Basir. Karena, dia terlihat kurang bugar atau kelelahan. Maka daripada, terjadi suatu hal yang ndak di inginkan, lebih baik aku yang membawa motornya.
Membawa motor, ndak usah cepat-cepat cuman dibawa santai saja, sambil melihat-lihat di pinggir jalan raya. Banyak orang ngumpul terutama remaja, sangat terlihat dengan banyaknya kendaraan bermotor, yang mereka parkirkan.
Di antara mereka, ada yang ngumpul sambil bakar-bakar, ndak tau juga apa yang mereka bakar. Mungkin dengan api unggun yang mereka buat untuk membakar jagung, ikan atau ayam. Selain itu, ada juga motor terparkir ramai di depan sebuah rumah, ndak taunya ada acara yang sedang berlangsung di situ.
Kami juga, sempat untuk menebak-nebak, di rumah Slamet apakah ramai atau ndak ramai. Kalau ku pikir, biasanya ada beberapa temannya, yang akan ada di sana. Bisa saja, mereka sedang bakar-bakar api unggun, di depan halaman rumah Slamet, itu yang sempat aku pikirkan.
Ndak taunya, benar kalau depan rumah Slamet, ada kumpulan ramai sedang membakar api unggun. Bahkan apinya lumayan besar menyala, tapi itu di depan rumahnya. Yang berada di seberang Jalan Raya sana, bukan di halaman rumah Slamet.
Lalu kami, lewat saja dulu di depan rumahnya. Ingat seperti saat Reuni dulu, kami pergi terus untuk jalan-jalan. Terlihat, di depan rumahnya Slamet sedang duduk dan memegang Hp-nya. Kami terus jalan, untuk melihat keramaian malam tahun baru, di sepanjang jalan yang kami lalui.
Baca juga tentang :
Reuni, Bareng Teman-Teman
Di lanjutan perjalanan kami ini, melihat ada kumpulan ramai malam tahun baru. Dengan api unggun yang menyala, ndak lupa juga dimeriahkan dengan suara musik, yang berasal dari speaker salon.
Di Jalan Raya, juga ndak ketinggalan ramainya. Ndak hanya kami, ada juga orang lain yang berlalu lalang, menggunakan kendaraan mereka. Ndak tau, mereka mau pergi ke mana.
Mungkin untuk ngumpul bareng juga, atau hanya jalan tanpa tujuan. Depan Koramil, kami berencana untuk kembali ke tempat Slamet lagi.
Sesampai di rumahnya, kami langsung saja duduk santai, bersama Slamet di teras depan rumahnya. Kami di sini ngobrol lagi, tentang apa saja yang dapat kami obrolkan. Sedangkan Basir, malah langsung meminjam Hotspot untuk ber Wi-Fi.
Kami ngobrol banyak hal, tetapi kebanyakan yang di obrolkan, bukanlah sesuatu yang penting. Mulai dari ngobrol mengenai tahun baru, mengenai bakar kembang apinya, sampai orang-orang yang lakukan pada malam tahun baru.
Seperti, yang dilakukan oleh tetangga sekitar rumahnya. Ada juga, yang hanya duduk-duduk di depan rumah, pada malam tahun baru seperti yang kami lakukan.
Kami, sedikit membahas untuk kembali melanjutkan, membuat video lucu pada obrolan kami. Ndak banyak, yang kami obrolkan mengenai ini. Yang pastinya, sudah lama sekali kami ndak lanjut, untuk update dari Chanel berisikan video lucu itu.
Baca juga tentang :
Video "Lamaran Si Ma'ul" yang berceritakan lucu konyol
Ngobrol mengenai Chanel berisi video lucu itu, Slamet malah ingin memberikan beberapa film, yang dia miliki. Film yang ingin dia berikan, berupa video lucu juga. Mungkin dia bermaksud, supaya film itu bisa menjadi referensi, untuk membuat video lucu lagi.
Selain itu, dia juga menawari beberapa film dan video lainnya. Tapi, karena kartu memori Hp yang ku miliki, sudah memiliki sisa ruang yang sedikit. Jadi, hanya bisa untuk mengirim, beberapa video saja. Besok, dia akan mengirim film lucu berepisode tadi ke PC, janjinya.
Asik mengirim video sambil ngobrol, Hp Basir malah mau kehabisan baterai. Jadi, dia numpang Men-cas Hp-nya juga. Karena, di teras rumah Slamet ndak ada colokan listrik yang dekat.
Maka, mau ndak mau Basir harus cas di dalam rumah, tepatnya di ruang tamu. Slamet masuk ke dalam, untuk mencarikan cas-an Hp, yang ada di kamarnya.
Sedangkan aku, hanya duduk di luar sendirian, sambil memperhatikan lampu-lampu kendaraan, yang berlalu lalang. Ndak luput juga, orang-orang di seberang sana, yang sedang asik ngumpul dan membakar api unggun.
Sesekali juga, aku memainkan dan mengusap-usap layar pada Hp. Sehingga terlihat, seolah aku sibuk dengan Hp ku sendiri.
Ndak lama menunggu Slamet keluar lagi, tapi kali ini dia dengan membawa gitarnya. Gitar ini memiliki warna hitam putih, yang dia buat dengan menempelkan skotlet, mengikuti warna gitar seorang gitaris favoritnya.
Dia kembali duduk, berusaha memainkan gitarnya sambil bernyanyi. Kadang aku mendengar, dan juga berusaha untuk bernyanyi bersama.
Sudah sedikit bosan dengan bernyanyi, Slamet kali ini langsung membahas, mengenai aktor film favorit dan yang dia tau. Kalau aku sendiri, kurang banyak tau, mengenai aktor film yang dia bahas. Tapi kami sama-sama membahas mengenai, aktor yang akan bermain film Live Action dari Jepang.
Setelah Basir cukup, menggunakan Wi-Fi dan baterai Hp-nya juga sudah terisi. Dia berencana untuk mengajak pulang, padahal waktu belum menunjukkan tengah malam. Tapi karena ndak sabar juga, untuk menonton video baru kiriman Slamet, jadi kami pamitan saja.
Sesampai di rumah, ternyata adek bersama kedua orang tua kami, nonton bareng film di PC ku. Tentu saja selain aku dan Basir, yang bisa menggunakan PC ini untuk nonton film, pastilah adek ku yang masih SD kelas 6 ini. Jadi, untuk sementara menonton film, yang lagi di putar ini sampai selesai.
Selesai film itu, ndak terasa waktu tengah malam sudah semakin dekat. Lalu, melanjutkan video ceramah, yang di kirim dari Slamet tadi. Sambil terus nonton video ceramah bareng keluarga, adek malah terus melihat waktu, untuk menunggu waktu sampai tengah malam.
Belum selesai video ceramah, yang kami tonton bareng-bareng ini. Sudah mulai meriah, suara kembang api di mana-mana, terutama dari arah lapangan. Adek kembali lagi melihat jam di Hp, ndak terasa waktu sudah menunjukkan, pas tengah malam.
Tapi video, yang ku tonton bareng keluarga belum selesai. Kami terus melanjutkan menonton, dan mendengarkan kemeriahan suara kembang api, dari dalam rumah. Berhentinya suara kembang api yang meriah, menandakannya juga pergantian tahun dari 2017 ke tahun 2018.
Baca juga tentang :
"Trauma SI Memet" Video Lucu Dari Pengalaman Pribadi
Menonton film, yang memiliki kualitas gambar kurang bagus. Membuat nonton filmnya, terasa kurang dapat menghayati, malah sedikit membosankan.
Aku benar-benar susah, untuk mengerti jalan cerita dari film ini. Tapi karena hanya ini saja, film yang ada atau belum di tonton. Sebenarnya adek lah, yang sangat ingin menonton film di PC.
Kadang juga, suara dari film ini berganti bahasa, ndak tau itu memang dari filmnya atau apanya. Meskipun bahasanya berganti ndak jelas, tapi untung saja, Sub-nya masih berbahasa Indonesia.
Lagi asik, untuk berusaha memahami cerita film ini, sedangkan adek sudah asik dari tadi. Entah paham atau ndak, tentang cerita dari film yang kami tonton ini.
Belum sampai separuh film, tiba-tiba Basir dari luar memanggil. Dia memanggil dengan berteriak, dari ruang tamu. Tentu saja terdengar, karena pintu kamar sangat terbuka.
Dia mengatakan, kalau ada teman ku yang mampir ke rumah. Langsung saja, film yang sedang di tonton, ku hentikan. Membuat adek, yang nonton bersamaku jengkel, karena film di hentikan. Padahal, film yang di tonton ini belum sampai separuh cerita.
Dia malah, langsung pergi ke ruang tamu karena penasaran. Siapa yang datang, dan membuat film di tontonnya, harus di hentikan sebelum sampai selesai.
Kalau aku sendiri, belum keluar dari kamar karena sibuk memakai baju. Sebab saat nonton tadi ndak pakai baju, sudah menjadi kebiasaan kalau lagi di rumah. Lalu adek datang lagi, dan mengatakan kalau teman yang datang, adalah teman lama dari kota Banjar.
Tentu setelah memakai baju, aku keluar kamar dan menemui mereka. Memang memakai baju, aku termasuk lambat. Pernah coba buru-buru memakai baju, hasilnya baju yang ku pakai terbalik. Untung saja, saat itu diberi tau sama kakak sepupu, sebelum sampai ke tempat tujuan/acara.
Selesai itu, aku menghampiri mereka di ruang tamu depan. Sudah ada Basir, adek dan kedua teman. Ada temannya Basir yang juga bertemanan dengan teman ku. Teman dari Banjar ini, dia jarang bisa berkunjung ke sini. Aku berteman dengan dia, sudah sangat lama terutama saat masih SD dan MTs.
Tapi, setelah lulusan kalau aku sendiri di SMA sedang dia di Aliah. Dia sudah ndak tinggal di sini lagi, tapi pindah sekaligus bekerja di kota Banjar. Kurang tau juga, di daerah mananya dia tinggal. Tapi yang pastinya, dia tinggal bersama keluarganya di sana.
Jadi, karena kami sudah lama ndak bertemu, apalagi setelah sama-sama lulus sekolah. Kami saling, menanyakan kabar masing-masing. Dia di sini, tinggal bersama temannya Basir. Yang merupakan temannya juga, dulu mereka tetanggaan saat dia masih tinggal di sini.
Kami ngobrol bareng, dimulai dari mengenai masalah pekerjaan. Kalau aku sendiri, sampai saat ini belum dapat kerjaan. Masih mengurus perkebunan milik keluarga, sedangkan dia sudah bekerja di sebuah perusahaan.
Karena ada libur, dan akan masuk pada hari selasa. Maka dia berencana, tahun baru berkunjung ke sini, menemui teman-teman lainnya juga. Rupanya masih ingat dengan aku, maka dia berkesempatan untuk berkunjung juga ke rumah.
Kami kembali, mengingat masa saat-saat kenakalan waktu sekolah. Karena aku, dengan dia sudah beda sekolah, yang kami masuki dulu. Jadi aku kurang tau, kelakuan apa saja yang dilakukannya, selama bersekolah di Aliah.
Selain itu, kami membahas mengenai masalah pacaran. Sampai ngobrolin, teman-teman seangkatan kami dulu, yang sekarang sudah pada menikah. Kami terus ngobrol, sampai ndak terasa waktu magrib sudah tiba, mereka berpamitan untuk segera pulang.
Sehabis mengobrol dengan mereka, sekarang setelah magrib. Adek ingin melanjutkan menonton film, yang sempat tertunda tadi. Tapi karena ada hal lain, yang ingin aku lakukan.
Maka, untuk sementara aku bermaksud, menunda keinginannya itu. Karena ada keperluan lain juga menggunakan PC, tapi ndak untuk menonton film lagi.
Basir yang mulai on di berbagai akun medsosnya, terutama WA. Dia menghubungi Slamet, yang sering on juga di berbagai akun medsos. Jadi, sangat mudah untuk menghubunginya.
Mendapatkan info dari Basir, kalau Slamet menyuruh kami datang setelah isya saja. Kurang tau juga apa alasannya, yang pasti kami hanya menunggu, sampai setelah isya. Melanjutkan kegiatanku lagi, dengan sedikit santai.
Basir mendapatkan itu dia membalas, tadi siang sudah cukur mudahan malam ini hujan. Ndak tau apa nyambungnya, antara cukur rambut dan hujan. Tapi, kalau benar malam ini hujan, maka ndak jadi jalan. Malam tahun baru, bisa-bisa ndak menyalakan kembang api.
Ndak taunya, apa yang Basir tulis mulai terlihat tanda-tandanya. Membuat dia senang, karena tebakannya benar. Tapi hanya berupa gerimis saja, ndak sampai hujan lebat, gerimis ini juga hanya sebentar.
Setelah lewat isya, barulah aku bersama Basir jalan, menggunakan motornya. Tapi, kali ini aku yang membawa motor dan menggonceng Basir. Karena, dia terlihat kurang bugar atau kelelahan. Maka daripada, terjadi suatu hal yang ndak di inginkan, lebih baik aku yang membawa motornya.
Membawa motor, ndak usah cepat-cepat cuman dibawa santai saja, sambil melihat-lihat di pinggir jalan raya. Banyak orang ngumpul terutama remaja, sangat terlihat dengan banyaknya kendaraan bermotor, yang mereka parkirkan.
Di antara mereka, ada yang ngumpul sambil bakar-bakar, ndak tau juga apa yang mereka bakar. Mungkin dengan api unggun yang mereka buat untuk membakar jagung, ikan atau ayam. Selain itu, ada juga motor terparkir ramai di depan sebuah rumah, ndak taunya ada acara yang sedang berlangsung di situ.
Kami juga, sempat untuk menebak-nebak, di rumah Slamet apakah ramai atau ndak ramai. Kalau ku pikir, biasanya ada beberapa temannya, yang akan ada di sana. Bisa saja, mereka sedang bakar-bakar api unggun, di depan halaman rumah Slamet, itu yang sempat aku pikirkan.
Ndak taunya, benar kalau depan rumah Slamet, ada kumpulan ramai sedang membakar api unggun. Bahkan apinya lumayan besar menyala, tapi itu di depan rumahnya. Yang berada di seberang Jalan Raya sana, bukan di halaman rumah Slamet.
Lalu kami, lewat saja dulu di depan rumahnya. Ingat seperti saat Reuni dulu, kami pergi terus untuk jalan-jalan. Terlihat, di depan rumahnya Slamet sedang duduk dan memegang Hp-nya. Kami terus jalan, untuk melihat keramaian malam tahun baru, di sepanjang jalan yang kami lalui.
Baca juga tentang :
Reuni, Bareng Teman-Teman
Di lanjutan perjalanan kami ini, melihat ada kumpulan ramai malam tahun baru. Dengan api unggun yang menyala, ndak lupa juga dimeriahkan dengan suara musik, yang berasal dari speaker salon.
Di Jalan Raya, juga ndak ketinggalan ramainya. Ndak hanya kami, ada juga orang lain yang berlalu lalang, menggunakan kendaraan mereka. Ndak tau, mereka mau pergi ke mana.
Mungkin untuk ngumpul bareng juga, atau hanya jalan tanpa tujuan. Depan Koramil, kami berencana untuk kembali ke tempat Slamet lagi.
Sesampai di rumahnya, kami langsung saja duduk santai, bersama Slamet di teras depan rumahnya. Kami di sini ngobrol lagi, tentang apa saja yang dapat kami obrolkan. Sedangkan Basir, malah langsung meminjam Hotspot untuk ber Wi-Fi.
Kami ngobrol banyak hal, tetapi kebanyakan yang di obrolkan, bukanlah sesuatu yang penting. Mulai dari ngobrol mengenai tahun baru, mengenai bakar kembang apinya, sampai orang-orang yang lakukan pada malam tahun baru.
Seperti, yang dilakukan oleh tetangga sekitar rumahnya. Ada juga, yang hanya duduk-duduk di depan rumah, pada malam tahun baru seperti yang kami lakukan.
Kami, sedikit membahas untuk kembali melanjutkan, membuat video lucu pada obrolan kami. Ndak banyak, yang kami obrolkan mengenai ini. Yang pastinya, sudah lama sekali kami ndak lanjut, untuk update dari Chanel berisikan video lucu itu.
Baca juga tentang :
Video "Lamaran Si Ma'ul" yang berceritakan lucu konyol
Ngobrol mengenai Chanel berisi video lucu itu, Slamet malah ingin memberikan beberapa film, yang dia miliki. Film yang ingin dia berikan, berupa video lucu juga. Mungkin dia bermaksud, supaya film itu bisa menjadi referensi, untuk membuat video lucu lagi.
Selain itu, dia juga menawari beberapa film dan video lainnya. Tapi, karena kartu memori Hp yang ku miliki, sudah memiliki sisa ruang yang sedikit. Jadi, hanya bisa untuk mengirim, beberapa video saja. Besok, dia akan mengirim film lucu berepisode tadi ke PC, janjinya.
Asik mengirim video sambil ngobrol, Hp Basir malah mau kehabisan baterai. Jadi, dia numpang Men-cas Hp-nya juga. Karena, di teras rumah Slamet ndak ada colokan listrik yang dekat.
Maka, mau ndak mau Basir harus cas di dalam rumah, tepatnya di ruang tamu. Slamet masuk ke dalam, untuk mencarikan cas-an Hp, yang ada di kamarnya.
Sedangkan aku, hanya duduk di luar sendirian, sambil memperhatikan lampu-lampu kendaraan, yang berlalu lalang. Ndak luput juga, orang-orang di seberang sana, yang sedang asik ngumpul dan membakar api unggun.
Sesekali juga, aku memainkan dan mengusap-usap layar pada Hp. Sehingga terlihat, seolah aku sibuk dengan Hp ku sendiri.
Ndak lama menunggu Slamet keluar lagi, tapi kali ini dia dengan membawa gitarnya. Gitar ini memiliki warna hitam putih, yang dia buat dengan menempelkan skotlet, mengikuti warna gitar seorang gitaris favoritnya.
Dia kembali duduk, berusaha memainkan gitarnya sambil bernyanyi. Kadang aku mendengar, dan juga berusaha untuk bernyanyi bersama.
Sudah sedikit bosan dengan bernyanyi, Slamet kali ini langsung membahas, mengenai aktor film favorit dan yang dia tau. Kalau aku sendiri, kurang banyak tau, mengenai aktor film yang dia bahas. Tapi kami sama-sama membahas mengenai, aktor yang akan bermain film Live Action dari Jepang.
Setelah Basir cukup, menggunakan Wi-Fi dan baterai Hp-nya juga sudah terisi. Dia berencana untuk mengajak pulang, padahal waktu belum menunjukkan tengah malam. Tapi karena ndak sabar juga, untuk menonton video baru kiriman Slamet, jadi kami pamitan saja.
Sesampai di rumah, ternyata adek bersama kedua orang tua kami, nonton bareng film di PC ku. Tentu saja selain aku dan Basir, yang bisa menggunakan PC ini untuk nonton film, pastilah adek ku yang masih SD kelas 6 ini. Jadi, untuk sementara menonton film, yang lagi di putar ini sampai selesai.
Selesai film itu, ndak terasa waktu tengah malam sudah semakin dekat. Lalu, melanjutkan video ceramah, yang di kirim dari Slamet tadi. Sambil terus nonton video ceramah bareng keluarga, adek malah terus melihat waktu, untuk menunggu waktu sampai tengah malam.
Belum selesai video ceramah, yang kami tonton bareng-bareng ini. Sudah mulai meriah, suara kembang api di mana-mana, terutama dari arah lapangan. Adek kembali lagi melihat jam di Hp, ndak terasa waktu sudah menunjukkan, pas tengah malam.
Tapi video, yang ku tonton bareng keluarga belum selesai. Kami terus melanjutkan menonton, dan mendengarkan kemeriahan suara kembang api, dari dalam rumah. Berhentinya suara kembang api yang meriah, menandakannya juga pergantian tahun dari 2017 ke tahun 2018.
Baca juga tentang :
"Trauma SI Memet" Video Lucu Dari Pengalaman Pribadi
Komentar
Posting Komentar